Senin, 29 Februari 2016

Kuliner Daerah



1. Mie Kocok Bandung
      
Mi kocok adalah makanan khas dari Bandung. Bisa dibilang kalau makanan ini cukup untuk mengenyangkan perut karena komposisinya yang berat.
Sesuai namanya, makanan ini berbahan dasar mie. Ukuran mienya agak tebal seperti kwetiew. Biasanya, mi kocok disantap  bersama bakso, kikil, tahu, dan taoge. Lalu, mie ini disiram kuah sapi. Setelah itu,  diberi taburan bawang goreng dan potongan daun seledri. Eehm……dijamin jadi laper kalau liat makanan in. Rasanya yang segar dan lezat menjadikan makanan banyak digemari masyarakat. Cocok disantap selagi masih panas. Selain itu kuliner khas Bandung satu ini juga bisa dinikmati dengan diberi tambahan sambal, saos, atau kecap sesuai selera. 
Sebenarnya, asal mula nama mie kocok ini kurang jelas. Tetapi, kalau dilihat dari cara memasaknya, mungkin itu jawabannya kanapa disebut mie kocok.  Mie yang masih mentah, direbus ke dalam wadah yang besar. Setelah itu, mie tadi diangkat menggunakan alat sejenis gayung panjang yang bolong utnuk jalan keluar air. Selama proses pengangkatan, mie tadi dikocok-kocok supaya merata matangnya dan lebih bersih dan proses ini dilakukan berkali-kali. Nah, mungkin itu dia kenapa disebut mie kocok.
  Di Bandung, mie kocok ini sangat mudah ditemukan di pinggiran jalan. Biasanya mie ini dijual dengan menggunakan gerobak lalu didorong keliling. Tapi, kita juga bisa menemukan gerobak mie kocok yang sedang mangkal. Biasanya, mangkalnya di tempat-tempat yang ramai seperti di sekolah, daerah perkantoran, bahkan di pusat perbelanjaan. Selain itu, harganya juga relative murah kok. Jadi, kalo lagi pergi ke Bandung, wajib coba dan icip-icip mie kocok kuliner khas Bandung.

2. Kerak Telor Betawi
  
  Kerak telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir. Mirip seperti martabak. Rasanya gurih dan sangat lezat disantap selagi hangat.
  Proses kehadiran kerak telor menjadi makanan tradisional Betawi tak lepas dari proses akulturasi atau percampuran kebudayaan antar bangsa. 

3. Gudeg Yogyakarta

  
   Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui dengan kluwek. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Pakaian Adat



1. Pakaian Adat Ewer dari Papua Barat

      
2. Pakaian Adat Kebaya dari Jawa Tengah
        
3. Pakaian Adat Biliu dan Mukuta dari Gorontalo
       
4. Pakaian Adat Bodo dari Sulawesi Selatan

       
5. Pakaian Adat Tradisional Bali dari Bali
       
Sumber:
1. Rumah Adat Krong Bade, Nanggroe Aceh Darussalam

Rumah Krong Bade atau juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh adalah rumah adat dari provinsi terbarat di Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam. Rumah Krong Bade merupakan rumah panggung dengan satu buah tangga depan yang biasa digunakan untuk berlalu lalang. Rumah adat Aceh ini keberadaannya sekarang semakin langka. Orang-orang Aceh pada umumnya saat ini lebih memilih untuk tinggal di rumah dengan gaya modern. Alasannya, selain karena biaya pembangunannya yang lebih mahal, rumah Krong Bade juga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit.
2. Rumah Adat Bolon, Sumatera Utara
Rumah Bolon adalah rumah adat yang menjadi identitas suku Batak yang ada di Sumatera Utara. Ada beberapa jenis rumah bolon yang dulu sempat menjadi gaya arsitektur hunian orang-orang Batak. Beberapa jenis rumah adat di Indonesia tersebut antara lain Rumah Bolon Toba, Bolon Mandailing, Bolon Simalungun, Bolon Pakpak, Bolon Karo, Bolon Angkola. Masing-masing rumah tersebut sebetulnya memiliki ciri khasnya tersendiri. Namun, saat ini mereka sudah sulit ditemukan.
3. Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat

Rumah Gadang (Godang) adalah rumah adat Minangkabau yang hingga kini masih banyak ditemui di provinsi Sumatera Barat. Mengingat kebudayaan melayu yang menyebar di sekitar semenanjung Malaya tempo dulu, Rumah adat ini juga hingga kini dapat kita jumpai di beberapa wilayah di Malaysia. Jadi, jika suatu saat Anda menemukan rumah gadang di negeri tetangga, jangan anggap jika mereka mencuri kebudayaan kita.
4. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Riau

Rumah Selaso Jatuh Kembar adalah rumah adat di Indonesia khas Provinsi Riau yang digunakan sebagai balai desa atau tempat bermusyawarah. Selaso jatuh kembar sendiri memiliki arti rumah yang memiliki dua selasar dengan lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah.
5. Rumah Adat Panggung Kajang Leko, Jambi

Rumah Panggung Kajang Leko adalah rumah adat di Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi 8 ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain:
1.    Ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai tempat beristirahat dan sebagai tempat untuk menyimpan air.
2.   Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai tempat penerima tamu laki-laki.
3.   Ruangan ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai tempat tidur anak laki-laki.
4.   Ruang keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar pengantin.
5.   Ruang kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat tidur untuk anak perempuan yang belum menikah.
6.   Ruang keenam (laren) berfungsi sebagai tempat menerima tamu perempuan.
7.   Ruang ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat untuk memasak makanan dan sebagai tempat menyimpan air.
8.   Ruang kedelapan adalah dapur yang digunakan untuk memasak makanan.
Sumber:



  TARIAN ADAT : 
 
TARI PIRING
Merupakan jenis tari khas dari Provinsi Sumatera Barat. Pada awalnya tarian ini digunakan masyarakat Suku Minangkabau sebagai wujud rasa syukur kepada dewa-dewa atas hasil panen mereka. Dalam perkembangannya Tari Piring secara perlahan menyebar di wilayah Sumatera Barat serta dikenal pula sebagai salah satu kesenian tradisional khas Sumatera Barat. Properti Tari Piring adalah piring berukuran kecil yang digunakan oleh masing-masing personel penari. Gerakan yang unik membuat tarian ini sangat terkenal hingga ke mancanegara.
TARI SAMAN
Tarian ini merupakan jenis tari kesenian tradisional dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dari gerakan serta musik maupun lagu pengiring Tari Saman dapat kita ketahui bahwa salah satu jenis tari tradisional ini bertujuan untuk melakukan kegiatan dakwah. Dengan kata lain Tari Saman merupakan salah satu media dakwah agama Islam pada masa lalu. Properti yang dikenakan dalam Tari Saman hampir sama dengan tarian dari daerah lain yakni mengenakan busana atau pakaian adat yang memiliki tiga bagian.
TARI PENDET
Tari pendet adalah salah satu dari sekian banyak kesenian tradisional dari Bali. Jenis tari ini memang sangat terkenal serta mendukung perkembangan pulau Bali sebagai tempat pariwisata yang paling banyak dikunjungi touris asing di Indonesia. Keberadaan Tari Pendet seakan memberikan bukti bahwa masyarakat Bali merupakan masyarakat yang memegang teguh kebudayaan daerah. Asal usul Tari Pendet konon merupakan tarian yang dipersembahkan dalam  prosesi pemujaan yang dilakukan di lingkungan pura. Fungsi dari Tari Pendet dikatakan sebagai sambutan bagi kedatangan Dewa ke bumi. Tak heran jika prosesi tarian ini terlihat sangat sakral dan penuh filosofi. Terdapat beberapa properti yang digunakan dalam tarian ini seperti busana/ pakaian adat, serta manik-manik dan pernik yang terdapat di dalam mahkota yang dikenakan para penari.
TARI KECAK
Menurut sejarah tari kecak merupakan sebuah kreasi yang diciptakan oleh seorang pemuda keturunan bali yakni wayan limbak. Gerakan tari kecak yang energik dan menarik menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para penonton untuk melihat pertunjukan ini. Terlebih alat musik pengiring dalam tari kecak bisa dibilang tidak ada karena musik pengiring benar-benar terdengar dari mulut banyak orang. Ciri khas properti yang digunakan dalam tari kecak ialah adanya api di dalam tarian. Tak heran jika tari ini juga kerap disebut sebagai fire dance.
TARI JAIPONG
Asal usul jenis tari Jaipong adalah bentuk kreasi dari seniman Jawa Barat yakni Gugum Gumbira. Menurut sejarahnya tarian ini diciptakan sekaligus dikenalkan oleh Gugum Gumbira pada tahun 1961. Tarian ini juga sangat erat dikaitkan dengan Tari Jaipong dari bandung. Mungkin karena penciptanya adalah orang bandung. Selain hal tersebut secara perlahan Tari Jaipong mulai menyebar ke seluruh Jawa Barat hingga kini. Tidak berbeda dengan tarian lain, Fungsi Tari Jaipong merupakan cara mengkomunikasikan sesuatu dari penari kepada para penonton.

Sumber:
http://www.senitari.com/2015/07/jenis-tari-tradisional-di-indonesia.html
 
  UPACARA ADAT :
 
Tabuik (Sumatera Barat)


    Upacara yang satu ini sebenarnya lebih berkaitan dengan religi, berdasarkan kepercayaan umat Islam Tapi hanya ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sehingga, menjadi sebuah tradisi yang khas dari daerah tersebut. Upacara Tabuik ini digelar sebagai bentuk peringatan atas kematian anak Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perang di zaman Rasulullah dulu. Dilakukan pada Hari Asura setiap tanggal 10 Muharram tahun Hijriah. Beberapa hari sebelum datangnya waktu penyelenggaraan upacara ini, masyarakat akan bergotong royong untuk membuat dua tabuik. Kemudian, pada hari H, kedua tabuik itu di arak menuju laut di Pantai Gondoriah. Satu tabuik diangkat oleh sekitar 40 orang. Di belakangnya, rombongan masyarakat dengan baju tradisional mengiringi, bersamaan dengan para pemain musik tradisional. Lalu, kedua tabuik itupun dilarung ke laut.
Dugderan (Jawa Tengah)
    Upacara ini digelar untuk menandai datangnya bulan puasa Ramadhan. Tapi, karena hanya diadakan oleh masyarakat Semarang, maka upacara Dugderan ini pun jadi semacam upacara tradisional. Kata “dugderan” sendiri berasal dari perpaduan bunyi bedug dengan meriam bambu yang memang identik dengan bulan puasa. Upacara ini dilaksanakan tepat sehari sebelum puasa pertama dilaksanakan, mulai dari pagi hingga sore hari menjelang senja. Dalam upacara tradisional Indonesia ini, masyarakat menggelar “warak ngendok”, atau mengarak binatang jadi-jadian yang bertubuh kambing, berkepala naga dan berkulit sisik emas. Binatang rekaan ini dibuat dari kertas warna-warni. Selain itu, juga digelar pasar rakyat, atraksi drumband, pawai pakaian adat tradisional nusantara, hingga penampailan berbagai kesenian khas Kota Semarang, yang digelar selama sepekan sebelumnya.
 Ngaben (Bali)
    Kegiatan ini merupakan upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu di Bali. Untuk melaksanakan upacara Ngaben ini, keluarga dari jenazah tersebut akan membuat “bade dan lembu” untuk tempat jenazah yang akan dibawa. Tempat tersbeut dibuat dari kayu dengan model yang sangat megah, dibantu oleh masyarakat sekitarnya. Kemudian, jenazah pun di arak, dan terakhir dibakar bersamaan dengan tempat tersebut, dalam sebuah ritual khusyuk.

Rambu Solo dan Mapasilaga Tedong (Sulawesi Selatan)
    Rambu Solo juga merupakan upacara kematian, yang  diwarisi oleh masyarakat Toraja secara turun temurun. Keluarga dari orang yang meninggal akan menggelar upacara ini sebagai tanda penghormatan terakhir. Kemudian, jenazahnya akan dibawa ke makam yang terletak di tebing goa, yakni pekuburan Londa. Bersamaan dengan itu, juga dibawa sebuah boneka kayu yang telah dibuat sebelumnya, yang wajahnya sangat mirip dengan orang yang telah meninggal itu. Sedangkan, upacara Mapasilaga Tedong merupakan acara adu kerbau. Sebelumnya, akan diawali dengan parade kerbau, mulai dari jenis kerbau jantan, kerbau albino, hingga kerbau salepo yang memiliki bercak-bercak hitam di punggungnya. Setelah adu kerbau, maka akan dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kerbau khas adat Toraja, yang disebut Ma’tinggoro Tedong. Dalam prosesi tersebut, kerbau harus langsung mati dengan sekali tebas.

Pasola (Nusa Tenggara Barat)
    Dalam upacara tradisional Indonesia ini, akan ada dua kelompok yang melakukan “perang-perangan”. Setiap kelompok yang terdiri atas lebih dari 100 pemuda itu “berperang” dengan bersenjatakan tombak dari kayu yang ujungnya tumpul, dan juga mengenakan baju perang dalam adat mereka. Pada bulan Februari atau Maret setiap tahunnya, upacara ini akan digelar untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, agar panen mereka pada tahun itu bisa berhasil.
Sumber:
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA


OLEH;PANI HAMIDAH

SMPN 45 BANDUNG
KELAS: 9I

      Assalamu'alaikum.wr.wb.

      Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya saya bisa meluncurkan situs weblog ini. Kita bisa saling berbagi ilmu disini nantinya, saya akan berbagi tentang adat dan budaya di indonesia.
    Saya harap semoga teman teman bisa lebih luas wawasannya tentang adat dan budaya indonesia. Selamat membaca, sekian dari saya maaf bila ada kekurangan.

   Wassalamu'alaikum.wr.wb.